Kamis, 12 Juli 2012

Putih Abu-abu 3 ( Nilai atau Ilmu ? ) ...


Putih Abu-abu , perlahan mulai menyadari arti pentingnya belajar dalam kehidupan sehari-hari , tak terbatas pada lingkungan sekolah , tetapi juga di luar , misalnya di masyarakat , organisasi , de el el . Masa ini perbaikan sikap dari masa putih biru tua yang sering tidak memperhatikan pelajaran , lebih banyak bermain , mementingkan pacaran , bolos , bandel , nakal , tidak hormat pada guru , dan segudang kesalahan dan kenakalan remaja biru tua .
Now , semua itu mulai berubah drastis , seiring dengan pembentukan akal dan mental remaja . Pola fikir remaja putih abu-abu sudah mulai mengarah ke masa depan , mulai melakukan climbing untuk mencapai cita-cita yang sudah mereka gantungkan jauh di atas langit ketujuh .
Perlahan namun pasti remaja putih abu-abu mulai melangkahkan kakinya menuju anak tangga yang lebih tinggi , tinggi , tinggi , dan tinggi , setinggi khayalannya di atas langit . Sehingga langkah itu akan berhenti saat remaja putih abu-abu mencapai titik tertinggi dalam keinginan , khayalan , dan impiannya .
Gairah jiwa muda yang penuh obsesi dan emosi memang terkadang mengombang-ambingkan jalan hidup mereka . Kadang-kadang perasaan galau , tak tentu arah tujuan fikiran selalu menghantui fikiran remaja putih abu-abu . Tapi itu adalah sebuah pelajaran hidup . Mereka di tuntut untuk berfikir bagaimana cara mengendalikan emosi mereka yang masih labil . Iya , remaja putih abu-abu penuh dengan kegalauan hidup , tapi tidak semuanya juga sih ^^ .
Putih abu-abu , 3 tahun yang penuh arti berharga di masa terakhir mengenyam bangku sekolah , selanjutnya mereka akan melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas , ada juga yang langsung bekerja , ataupun langsung married . Percaya atau tidak , suatu saat nanti , saat mereka sudah lama meninggalkan masa remaja putih abu-abu , setitik rasa rindu akan muncul di hati mereka . Iya , rindu pada semua hal yang berhubungan dengan putih abu-abu . Rindu semua keindahan dan liku-liku masa putih abu-abu . Masa dimana mereka mulai fokus untuk mencapai prestasi , baik akademik maupun nonakademik ,dengan persaingan yang begitu ketat . Masa pembentukan sikap remaja yang dulunya sangat kekanak-kanakan . Masa pengaturan emosi remaja yang masih labil , dimana arah dan tujuan hidup mereka masih terombang-ambing . Masa indahnya cinta pertama dalam kehidupan remaja putih abu-abu . Masa indahnya mendapatkan prestasi ataupun masa saat-saat diomelin guru .
Tak dapat dipungkiri . Masa putih abu-abu adalah awal mula masa persaingan yang ketat dalam kehidupan . Disini kebanyakan remaja mementingkan mendapatkan nilai yang bagus daripada mendapatkan ilmu yang bermanfaat . Memang tak semua remaja bertindak dan beranggapan seperti itu . Para remaja melakukan berbagai macam cara untuk mendapat nilai terbaik , misalnya belajar dan belajar , tapi ada pula yang memanfaatkan cara kotor . Iya , di mata sebagian remaja , nilai adalah sebuah angka yang sangat penting dalam hidup mereka . Dengan nilai tertinggi , mereka bisa mendapatkan ranking , nilai yang bagus-bagus , mendapatkan juara umum , dsb . Tapi sebagian remaja lain yang lebih mementingkan ilmu malah ternyata lebih bisa berhasil dibandingkan remaja yang mengandalkan sebuah nilai . Nilai yang merupakan coretan angka di atas sebuah kertas . Tapi jujur saya pribadi juga bingung . Kita semua tahu bukan kata-kata ini : ‘’ Sekolah untuk belajar dan menuntut ilmu ‘’ . Mungkin itu kata yang sering diucapkan oleh guru dan orang tua kita . Tapi cermatilah , adakah disana tertulis ‘’ Sekolah untuk mencari nilai ? ‘’ . Padahal kan nilai hanyalah secoret angka yang tertorehkan oleh tinta di atas selembar kertas , buka setumpuk pengetahuan yang ditorehkan di dalam berkas-berkas dalam memory otak . Memang saya , selaku penulis artikel ini juga tak bisa memungkiri , bahwa saya pun lebih berorientasi kepada nilai yang tertoreh di atas selembar kertas . Tetapi tidak sampai melupakan ilmu . Teman-teman saya pun juga kebanyakan lebih berorientasi kepada nilai . Pernah guru saya berkata ‘’ sekolah itu carilah ilmunya , kelak kamu akan berhasil ‘’ . Beliau sudah banyak memberikan contoh kepada kami di kelas  tentang orang-orang yang berhasil dengan nilai yang sedang-sedang saja . Beliau juga memberikan contoh seseorang yang gagal .
Nilai dan ilmu . Nilai itu memang penting , nilai adalah pengukur standar ketuntasan belajar dalam satu semester . Tapi ilmu juga penting , ilmu adalaha setumpuk pengetahuan yang berhamburan di alam semesta dan bebas untuk dimiliki siapa saja . Ilmu berbeda dengan nilai , ilmu adalah pengetahuan , sedangkan nilai adalah sebuah coretan di atas kertas . Apapun yang akan kita pilih , ilmu ataupun nilai , semua tergantung kepada kita sendiri . Yahhh ... memang remaja putih abu-abu ^^ 

2 komentar:

  1. klo bxk wktu q mw bca smw cerita qm ,, :D
    hoho ...
    ceritax menarik smw sihhh ..
    (menarik? emank tangan? haha)

    BalasHapus

terima kasih sudah meninggalkan komentar di artikel ini ...
salam blogger ^^