Putih Abu-abu , perlahan mulai
menyadari arti pentingnya belajar dalam kehidupan sehari-hari , tak terbatas
pada lingkungan sekolah , tetapi juga di luar , misalnya di masyarakat ,
organisasi , de el el . Masa ini perbaikan sikap dari masa putih biru tua yang
sering tidak memperhatikan pelajaran , lebih banyak bermain , mementingkan
pacaran , bolos , bandel , nakal , tidak hormat pada guru , dan segudang
kesalahan dan kenakalan remaja biru tua .
Now , semua itu mulai berubah
drastis , seiring dengan pembentukan akal dan mental remaja . Pola fikir remaja
putih abu-abu sudah mulai mengarah ke masa depan , mulai melakukan climbing
untuk mencapai cita-cita yang sudah mereka gantungkan jauh di atas langit
ketujuh .
Perlahan namun pasti remaja putih abu-abu mulai melangkahkan kakinya
menuju anak tangga yang lebih tinggi , tinggi , tinggi , dan tinggi , setinggi
khayalannya di atas langit . Sehingga langkah itu akan berhenti saat remaja
putih abu-abu mencapai titik tertinggi dalam keinginan , khayalan , dan
impiannya .
Gairah jiwa muda yang penuh obsesi
dan emosi memang terkadang mengombang-ambingkan jalan hidup mereka . Kadang-kadang
perasaan galau , tak tentu arah tujuan fikiran selalu menghantui fikiran remaja
putih abu-abu . Tapi itu adalah sebuah pelajaran hidup . Mereka di tuntut untuk
berfikir bagaimana cara mengendalikan emosi mereka yang masih labil . Iya ,
remaja putih abu-abu penuh dengan kegalauan hidup , tapi tidak semuanya juga
sih ^^ .
Putih abu-abu , 3 tahun yang penuh
arti berharga di masa terakhir mengenyam bangku sekolah , selanjutnya mereka
akan melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas , ada juga yang langsung
bekerja , ataupun langsung married . Percaya atau tidak , suatu saat nanti ,
saat mereka sudah lama meninggalkan masa remaja putih abu-abu , setitik rasa
rindu akan muncul di hati mereka . Iya , rindu pada semua hal yang berhubungan
dengan putih abu-abu . Rindu semua keindahan dan liku-liku masa putih abu-abu .
Masa dimana mereka mulai fokus untuk mencapai prestasi , baik akademik maupun
nonakademik ,dengan persaingan yang begitu ketat . Masa pembentukan sikap
remaja yang dulunya sangat kekanak-kanakan . Masa pengaturan emosi remaja yang
masih labil , dimana arah dan tujuan hidup mereka masih terombang-ambing . Masa
indahnya cinta pertama dalam kehidupan remaja putih abu-abu . Masa indahnya
mendapatkan prestasi ataupun masa saat-saat diomelin guru .
Tak dapat dipungkiri . Masa putih
abu-abu adalah awal mula masa persaingan yang ketat dalam kehidupan . Disini
kebanyakan remaja mementingkan mendapatkan nilai yang bagus daripada
mendapatkan ilmu yang bermanfaat . Memang tak semua remaja bertindak dan
beranggapan seperti itu . Para remaja melakukan berbagai macam cara untuk
mendapat nilai terbaik , misalnya belajar dan belajar , tapi ada pula yang
memanfaatkan cara kotor . Iya , di mata sebagian remaja , nilai adalah sebuah angka
yang sangat penting dalam hidup mereka . Dengan nilai tertinggi , mereka bisa
mendapatkan ranking , nilai yang bagus-bagus , mendapatkan juara umum , dsb .
Tapi sebagian remaja lain yang lebih mementingkan ilmu malah ternyata lebih
bisa berhasil dibandingkan remaja yang mengandalkan sebuah nilai . Nilai yang
merupakan coretan angka di atas sebuah kertas . Tapi jujur saya pribadi juga
bingung . Kita semua tahu bukan kata-kata ini : ‘’ Sekolah untuk belajar dan
menuntut ilmu ‘’ . Mungkin itu kata yang sering diucapkan oleh guru dan orang
tua kita . Tapi cermatilah , adakah disana tertulis ‘’ Sekolah untuk mencari
nilai ? ‘’ . Padahal kan nilai hanyalah secoret angka yang tertorehkan oleh
tinta di atas selembar kertas , buka setumpuk pengetahuan yang ditorehkan di
dalam berkas-berkas dalam memory otak . Memang saya , selaku penulis artikel
ini juga tak bisa memungkiri , bahwa saya pun lebih berorientasi kepada nilai
yang tertoreh di atas selembar kertas . Tetapi tidak sampai melupakan ilmu .
Teman-teman saya pun juga kebanyakan lebih berorientasi kepada nilai . Pernah
guru saya berkata ‘’ sekolah itu carilah ilmunya , kelak kamu akan berhasil ‘’
. Beliau sudah banyak memberikan contoh kepada kami di kelas tentang orang-orang yang berhasil dengan
nilai yang sedang-sedang saja . Beliau juga memberikan contoh seseorang yang gagal
.
Nilai dan ilmu . Nilai itu memang
penting , nilai adalah pengukur standar ketuntasan belajar dalam satu semester
. Tapi ilmu juga penting , ilmu adalaha setumpuk pengetahuan yang berhamburan
di alam semesta dan bebas untuk dimiliki siapa saja . Ilmu berbeda dengan nilai
, ilmu adalah pengetahuan , sedangkan nilai adalah sebuah coretan di atas
kertas . Apapun yang akan kita pilih , ilmu ataupun nilai , semua tergantung
kepada kita sendiri . Yahhh ... memang remaja putih abu-abu ^^
klo bxk wktu q mw bca smw cerita qm ,, :D
BalasHapushoho ...
ceritax menarik smw sihhh ..
(menarik? emank tangan? haha)
makasih kak udah mampir ^^
BalasHapus