Maafkan jika suatu hari kalian menemukan tulisan ini ku
publish di blog.
Maafkan jika suatu hari nanti kalian menemukan sebuah catatan
kecil tentang hati ini.
Aku yakin, kalian baru akan menemukan tulisan ini berbulan-bulan kemudian atau bertahun-tahun kemudian.
Aku tahu, kalian tidak doyan menulis disini.
Karena itu, aku menulisnya disini, aku mempublikasikannya disini. Bukan di Fb yang hampir setiap hari kalian buka.
Entah harus dimulai dari mana tulisan ini.
Terlalu banyak sedih dan kecewa yang selama 2 bulan ini
kuterima.
Terlalu banyak kesal dan luka yang telah menggores-gores
hati ini.
Bukan terlalu cuek.
Bukan pula terlalu kasar.
Bukan pula tak bisa menghargai kalian.
Malam ini sudah kesekian kalinya hati ini tergores luka.
Meski hanya goresan-goresan kecil,
Apakah kalian pernah berfikir goresan-goresan kecil yang
setiap hari kalian torehkan selama 2 bulan ini akan sembuh begitu saja ?
Tidak,
Apalagi ketika hal yang sama terus saja diulang.
Bukan terlalu mengambil hati.
Hanya saja hati ini telah lelah untuk menerima kelakuan
kalian.
“Pernahkah kau bicara
?
Tapi tak didengar, tak
dianggap sama sekali”
Mungkin bait dari lagu Agnesmo itu cocok untuk menggambarkan
salah satu dari kekesalan hati ini. Ya, ketika ngumpul bersama, pernahkah
ucapanku kalian dengar ? iya pernah, hanya sesekali. Pernahkah kalian menyebut
namaku saat kalian bercerita ? saat kita ngumpul ? seingatku hanya sekali. Seakan-akan
kehadiranku diantara kalian tidak pernah dianggap.
Pernahkah kalian mencari diriku saat kalian pulang ?
pernahkah ? seingatku hanya sekali dua kali. Sedangkan aku ? selalu mencari
kalian ketika pulang. Tidak adakah rasa khawatir padaku ?
Kita anak baru disini, tapi sepertinya akulah anak baru
diantara kalian. Atau mungkin, aku yang terlalu menutup diri dari kalian ?
“kita secucuk berdua
yok, biar tambah akrab”
Tak sadarkah kalian berucap seperti itu didepanku ? ketika
sedang makan sate bersama. Tak pernah terfikirkankah sedikitpun bagaimana
perasaanku ketika melihatnya ? what the fuck !!! I don’t care kalian mau bilang
seperti apa, tapi tolong, jangan dihadapanku.
Pernahkah kalian diPHPin oleh teman sendiri ? ketika kalian
telah lelah menunggu selama setengah hari untuk pergi tapi ternyata dia
mengatakan “aku tidak jadi pergi”. Dan kalian kemalaman dijalan karena hal
tersebut.
‘’Teman sejati itu teman yang selalu ada ketika seseorang
senang maupun susah, bukan yang selalu mencari ketika dirinya kesusahan, bukan
pula teman yang hanya ada saat anda senang.’’
Entah sampai berapa lama aku harus bertahan dalam diam.
Entah sampai berapa lama aku harus tersenyum ketika bertemu kalian. Saya lelah
kawan, saya lelah.
Teruntuk kedua temanku,
Maaf ...