Sabtu, 26 Januari 2013

Putih Abu-Abu 6 (Maya yang Menanti Nyata).



Kita tak pernah bertemu. Kita hanya berada dalam imaginasi kita. Membayangkan wajahmu ketika nanti kita bertemu. Selalu begitu. Kita cuma bayangan maya. Tepatnya, kamu cuma cowok maya untukku saat ini.
Kita saling mengenal setahun yang lalu. Hanya lewat sebuah pesan singkat. Aku masih mengingatnya, aku meminta nomer hp mu dengan salah satu teman LCC 4 pilar dari sekolah SMA 1. Awalnya hanya untuk mencari banyak teman lewat tukaran nomer hp. Aku masih mengingatnya, pertama kali aku mengirim sms padamu. Dalam fikiranku hanya satu, kamu cowok yang cuek. Kamu tetap cuek hingga beberapa waktu kemudian kamu berubah.
Aku tak ingat kapan kamu mulai bersikap baik padaku. Itu salah satu kesalahan yang tak bisa aku lupakan. Lama kelamaan kita semakin akrab. Saling mengenal satu sama lain. Saling jujur dan terbuka. Saling membantu. Aku masih ingat, aku selalu meminta bantuanmu saat aku berada dikelas X untuk mengerjakan tugas kimia.
Awal tahun ajaran baru 2012/2013, aku kembali meminta bantuanmu untuk mengajariku tentang kimia. Kamu menjelaskan dengan sabar. Aku faham. Plus 1 untukmu.
Tak pernah ku temukan orang sesabar kamu. Bisa menghadapiku sejauh ini. Padahal aku tak pernah tahan smsan dengan orang sampai setahun seperti ini. Sikapmu yang sabar, membuatku kagum. Kamu selalu mengajariku tentang kesabaran, tentang pentingnya kejujuran. Plus 2 untuk kesabaranmu.
Aku tak pernah menyangka temanmu berkata padaku, bahwa kamu menyukaiku. Sikap pertamaku, cuek. Aku tak bergeming. Hanya menganggapnya sms iseng. Tapi dia terus mengirimnya berulang-ulang diwaktu yang berbeda. Aku mulai percaya. Sayangnya aku terus berkata ‘’tidak’’.
Semua sms itu berakhir ketika kamu mengatakannya langsung padaku. Awalnya aku tak percaya. Memang aku tak bisa menaruh kepercayaan kepada seseorang dengan mudah. Terlebih untuk hal ini. Aku sangat berhati-hati. Sangat.
Bunyi langkah lewati malam
Suara semakin sunyi jauh pergi
Malam yang semakin suram
Sisakan sepi di dalam hati

Kala sendiri ku selalu ingat dirimu
Termenung lamunan karena merindukanmu
Jauh disana kau dari pandanganku
Buatku tak bisa untuk menggapaimu

Rinduku seperti alunan lirih
Tanpa suaramu tidak ada arti
Terlalu lama aku bersedih
Mengisahkan kerinduan didalam hati

Entah apa yang kau rasakan disana
Apakah bisa menerima apa adanya diriku disini
Hanya mempu ku berdoa berharap untukmu saja
Semoga kau sadari akan diriku yang menantimu disini dengan ketulusan hati

Masih ingat puisi itu ? Itu kamu kirim untukku beberapa bulan yang lalu, ketika kamu tak mengetahui bagaimana perasaanku.
Aku tak mengerti virus apa yang sudah meracuni hatiku. Aku mulai menyukaimu. Seiring denganmu yang selalu mencoba masuk kedalam hatiku untuk menggantikan dia. Aku masih tak mengerti, bagaimana bisa kamu membuat celah didalamnya ? Bagaimana bisa ? Bukankah aku sudah menutupnya rapat-rapat ?
Kamu selalu mencoba membuatku menyukaimu. Tapi aku terus saja mengelak. Aku terus saja membalasnya dengan kata-kata yang terkesan cuek. Aku masih tak mau mengakuinya. Aku masih tak mau mengakui keberadaan virus itu dalam hati ini.
Hingga akhirnya suatu hari kamu bertanya ‘’Kamu ada rasa denganku gak ?’’. Aku ragu ingin menjawab ‘’iya’’. Tapi aku lelah terus menutupnya. Aku lelah terus mengelak. Aku akui kamu hebat. Bisa membuatku berpaling stelah selama setahun aku tak bisa melupakan mantanku. Plus 3 untukmu.
Kamu sudah mengetahuinya. Hingga pada tanggal 11 November 2012 (kalau tidak salah) kamu menembakku. Kamu meminta jawabannya pada tanggal 15 Novermber, tepat disaat kembaranmu aniv 1 tahun dengan pacarnya. Aku bingung, Sebentar lagi ulangan semester aku ingin fokus, tapi aku menyukaimu. Aku meminta saran dengan sahabatku. Kata mereka terima aja. Aku masih bimbang, aku masih tak mau merasakan kembali rasa sakit setahun yang lalu. Aku takut semua ini hanya dusta. Aku kembali meminta saran dengan wali kelasku, beliau berkata ‘’Fikirkan dampak positif dan negatifnya, jika banyak positifnya, lebih baik di terima’’. Aku kembali bingung, hingga akhirnya aku mengerti, cinta tak harus memiliki, tetapi harus saling menyayangi dan dijalani. Hingga akhirnya aku berkata ‘’tidak’’.
Ada perasaan menyesal sekaligus bangga. Menyesal karena aku melewatkan satu kesempatan untuk memilikimu. Bangga karena aku tahu keputusan ini memang berat, tetapi aku yakin keputusan ini pasti yang terbaik, aku harus siap menghadapi konsekuensinya nanti. Kamu akan pergi menjauhiku, mungkin. Mendekati cewek lain.
Ulangan Semester hampir tiba, aku menitipkan semua fbku kepadamu. Kamu terus berusaha memotivasiku. Aku terus bersemangat. Sayangnya kesalahanku, aku tak terlalu memberikan motivasi padamu. Aku sibuk dengan urusanku sendiri. Aku mengerti aku egois. Ini kelemahanku.
Ulangan selesai dan kita kembali smsn. Ada perasaan cemas menghantui fikiranku, akankah au berhasil ? Kamu terus mengatakan aku pasti berhasil. Tapi itu masih tak mampu mengusir rasa takut itu. Hingga aku tak percaya, semuanya, semua kerja kerasku berbuah manis. Semua dukunganmu berbuah manis. Aku bersyukur telah mengenal manusia sepertimu. Kamu membawa beberapa perubahan dalam hidupku. Plus 4 untukmu.
Aku kaget dengan sikapmu, kamu memang tak mendapatkan yang pertama. Kamu memang harus menempati posisi ketiga. Tapi seharusnya kamu mensyukurinya. Kamu tak boleh begitu. Aku tahu kamu kecewa. Salahmu, kamu terlalu berharap, jadi ketika harapanmu masih terlalu jauh untuk dicapai, kamu turun dan kesal. Selama setengah hari aku tak mengirim sms padamu. Aku ingin kamu tenang. Malamnya aku mengirim sms padamu, memberimu sedikit kata-kata. Tapi, kekesalanmu masih ada. Sekali lagi, kamu terlalu berharap tinggi. Untuk kemarahan pertamamu, minus 1.
Kita sekarang sibuk dengan urusan masing-masing. Kita mulai jarang smsn. Kita mulai menjauh. Hanya sms singkat yang kuterima dan kubalas. Sedetik kemudian, apakah rasa ini sudah pudar dari dirimu ? Aku tak tahu.
Aku tak mengerti tentang kisah ini. Selama hampis 1 tahun aku menjalaninya. Sekarang, aku mengetiknya huruf demi huruf malam ini. Malam ketika aku mulai menyadari inilah konsekuensi yang harus aku jalani. Tak mengapa jika kamu menyukai gadis lain, asal jangan melupakanku sebagai orang yang pernah dekat denganmu. Tak mengapa jika selama 1 tahun maya membatasi kita, tapi harapan agar menjadi kenyataan itu selalu ada. Aku menginginkan pertemuan maya kita menjadi sesuatu yang nyata. Suatu hari nanti.
Aku disini, mengetikkan huruf demi huruf. Berjalan menelusuri masa lalu. Menodai lembar kerja putih dengan huruf ketikan berwarna hitam. Malam ini, aku mengerti. Aku beruntung mengenalmu. Banyak yang harus aku pelajari darimu. Malam ini, aku memahami. Arti sebuah perasaan yang timbul begitu saja. Inilah sebabnya aku tak bisa menjawab pertanyaanmu kemarin malam. Jangan tanyakan itu, aku takkan bisa menjawabnya. Perasan itu muncul dengan sendirinya. Melubangi hati yang sudah ku tutup rapat-rapat. Ia bersarang didalamnya. Memberikan hiasan-hiasan pada hati yang kelabu. Memberikan kecerahan pada hati yang gelap. Memberikan kesejukan pada hati yang gersang. Kamu, sang maya yang seperti nyata.
Bukannya aku ingin menggombal. Kalimat ini terketik begitu saja. Ia mengikuti alur fikiranku. Jari-jari ini mengikuti perintah otakku. Otakku hanya menuliskan sederet kalimat pengingat masa lalu. Untuk 1 tahun yang lalu. Aku hanya ingin, suatu hari nanti ketika aku membacanya, aku akan mengingatmu, orang yang pernah memberi kebahagiaan nyata di tiap keseharianku. Dirimu semu, tapi kebahagiaan itu nyata adanya.
Aku masih menunggu hari itu. Suatu hari mendatang, kita akan bertemu di suatu tempat. Saat itu dunia maya kita akan pecah. Menjadi dunia nyata. Diriku, sang maya. Aku masih menunggu kita menjadi nyata.


Kuala Kapuas, 24-Januari-2013, at my room
20.21 WIB
Just for you.

Senin, 21 Januari 2013

Putih Abu-abu 5 ( Menanti Sebuah Pertemuan )


Setengah tahun berlalu sudah. Kisah antara kita telah terajut lebih dalam. Ketika semua terpisah, kita harus belajar menerima teman baru. Suasana kelas yang baru, wali kelas baru, dan watak teman-teman yang baru. Setengah tahun telah kita lalui dengan menghadapi cobaan yang ada. Setengah tahun kita lalui dengan hal-hal aneh. Setengah tahun telah berlalu, tetapi masih menyisakan ukiran kenangan dihati. Setengah tahun berdua denganmu. Penuh cerita, kebimbangan, gelisah, sedih, kecewa, dan amarah. Penuh petualangan, cinta, dan persahabatan. Tentangku yang tak pernah bisa membuka hati dan tentangmu yang selalu setia dengannya. Tentang kisah cinta kalian yang kocak. Tentang kisah cintaku yang membingungkan. Tentang nilai kita yang beda tipis. Tentang tulisan kita yang mirip tapi tak serupa. Masih ingat gak, ketika pembagian hasil ulangan matematika ? Bu Ratna datangin aku, terus beliau berkata ‘’ini tulisan kamu ya ? kok tulisan kalian bedua mirip ?’’. Masih ingat juga ketika kita nyuruh teman-teman sekelas untuk ngebedain tulisanku sama tulisanmu yang mana ? Cuma Ari Sandy aja yang bisa ... Hahaha. Masih ingat ketika kita bawa laptop ke sekolah untuk ngerjain tugas TIK ? yang ada malah foto-foto narsis Va. Haha.
Masih ku ingat saat-saat itu. Sampai sekarang ketika aku melewati depan rumahmu *koreksi, Mantan Rumahmu, aku hanya bisa bergumam ‘’Semuanya terlalu cepat untuk terjadi’’. Ahh ... aku kembali mengingat semuanya. Lagi, dan kembali bersedih. Mungkin aku tak meneteskan air mata, tapi didalam diriku terdapat kesedihan yang mendalam. Separuh dari hari-hariku pergi menjauh. Jauh. Kesuatu kota yang tak pernah ku kunjungi.
Entah kapan kita akan bertemu. Aku tak pernah bisa membayangkannya. Entah apakah senyum itu suatu hari nanti masih tercipta untukku ? Entah apakah celoteh-celoteh anehmu nanti masih terucap untukku ? Saat ini aku masih merasa sepi. Sunyi. Keseharianku masih gelap. Aku butuh sedikit cahaya terang.
Tiap pagi, masih ku ingat dirimu di perempatan jalan. Menanti seseorang gadis keluar dari gang kecil. Masih kuingat lambaian tanganmu ketika aku melewati perempatan jalan. Sekarang sudah tak ada lagi. Ketika ku lihat ke seberang perempatan jalan, hanya ada orang-orang yang tak kukenal berlalu lalang disana. Masih kucari sosok gadis bersepeda yang menanti teman berangkat sekolahnya di perempatan jalan. Namun sayang, ia tak ada lagi dalam pandanganku. Disana tak ada gadis yang ku cari. Sekali lagi, dia sudah pergi.
Mungkin bukan pergi meninggalkanku, tapi pergi untuk memberiku waktu berinteraksi lebih dalam dengan orang lain. Mungkin bukan pergi menjauhiku, tapi pergi untuk menggapai cita-cita dalam impianmu. Mungkin bukan pergi untuk melupakanku, tapi pergi untuk memberiku waktu mengenangmu lebih dalam. Kenangan itu baru terasa keindahannya sekarang. Ketika kenangan itu tak bisa terulang lagi. Ketika seseorang yang memberiku kenangan sudah pergi nun jauh disana. Aku masih berharap bisa melihatmu suatu hari lagi. Bercanda denganmu, ngoceh gak jelas, dan lain-lain.
Masih ku ingat ketika setumpuk pe er menanti untuk dikerjakan. Masih kuingat ketika sederet pe er fisika membuat kita pusing kepala. Masih kuingat tangisan kekecewaanmu ketika kamu harus ikut remedial Fisika. Masih kuingat sorakan kegembiraanmu ketika mendapatkan nilai 100 di pelajaran Aqidah Akhlak dan Fiqih. Masih kuingat ketika kamu sedih karena tak bisa nonton konser ungu. Masih ku ingat ... Masih ku ingat semuanya. Semua masih terukir dalam memoriku.
Keyboard laptopku terus ditekan satu persatu. Mengetikkan sejumlah kata-kata di selembar kertas kosong. Melihat dan mengingat jauh ke masa lalu. Berawal dari setengah tahun yang lalu, dan berakhir dalam ingatan tanggal 22 Desember 2012. Mungkin tak cukup untuk menggambarkan setengah tahun yang kita jalani bersama.
Sekarang semester 4 sudah dimulai. Pertarungan kembali dimulai. Perpisahan sudah berlalu. Aku harus memahami dirimu tak berada disamping bangku ku lagi. Aku harus terbiasa tanpamu. Aku harus terbiasa mengerjakan semuanya tanpamu. Sulit memang. Ini sudah memasuki hari keduapuluh di tahun 2013. Enam belas hari telah berlangsung dalam pembelajaran disini, tentunya tanpamu disampingku. Harus ku terima ketika aku menyadari bahwa disampingku bukanlah dirimu. Tapi orang lain, yang harus aku pelajari dan fahami tentang dirinya. Aku mengerti, semua ini adalah salah satu proses untuk menggapain angan-angan kita. Kita berpisah, tapi bukan untuk melupakan. Tapi kita berpisah untuk berjuang menggapai angan-angan kita. Suatu hari nanti, lihatlah aku berdiri dipuncak kejayaanku. Harapanku hanya satu, kita sukses dan akan bertemu suatu hari nanti. Aku ingin melihatmu ketika kita sudah mencapai bintang yang kita inginkan sekarang. Masa depan kita masih panjang. Masih banyak bintang-bintang yang dapat kita raih. Nanti, kita akan bertemu di bintang tertinggi. Puncak kejayaan kita.
Khayalanku terlalu tinggi, memang. Inilah temanmu yang aneh. Mengetikkan huruf demi huruf malam ini. Sambil berdoa kita akan bertemu kembali dalam kesuksesan kita. Suatu hari nanti.




Kuala Kapuas, 20 Januari 2013, 20.16 WIB at my room.
For my friend, Elva Norlianti

Sabtu, 12 Januari 2013

Back to December ...(editing)


      Sepasang remaja itu tengah bercanda gurau di taman kota Tokyo. Mereka adalah atlet terbaik sekaligus pemegang medali emas di pertandingan karate tingkat nasional se-Jepang. Mereka bernama Daisuke dan Kinamori. Si gadis sangat cantik dengan rambut hitam panjangnya dan si cowok sangat gagah dengan postur tubuhnya yang atletis. Mereka berdua bertemu pertama kali di pertandingan. Hubungan pertemanan mereka kemudian berlanjut. Hingga lambat laun keduanya mulai merasakan adanya virus-virus merah jambu hinggap di hati mereka.
Hari itu adalah hari ke sembilan belas musim salju dimulai. Asap mulai keluar ditiap hembusan nafas mereka. Tapi mereka tak sedikitpun merasa kedinginan. Mereka tampak bahagia. Terutama karena mereka baru saja jadian. Musim salju bagaikan musim semi untuk mereka.
            Tak berapa lama setelah mereka bercanda ria, Daisuke mengambil pisau kecil yang selalu ia bawa di sakunya. Ia mengukir sesuatu di salah satu pohon sakura. ‘’December 19, 2011 Daisuke ♥ Kinamori’’. Ia mengukir kalimat itu dengan sangat indah. Kinamori hanya diam tersenyum membaca tulisan itu.
            ‘’Indah kan ? Ini sebagai kenangan kita tentang hari ini. Jika nanti kita berpisah, dan saling rindu, kita bisa datang kesini untuk melepas rindu’’. Ucap Daisuke sambil menyentuh dagu lancip pacarnya.
            Kinamori hanya mengangguk dan tak lama kemudian mereka pergi meninggalkan tempat itu. Sementara pohon sakura itu menjadi saksi awal cerita cinta mereka.
            Namun hubungan itu hanya berlangsung selama 2 bulan 5 hari saja. Tepat di sembilan hari terakhir di musim salju. Daisuke mengakhiri semua cerita cinta mereka karena ia telah menyukai seseorang. Terlebih Kinamori sudah menjadi cewek yang tomboy. Kinamori memotong cepak rambutnya dan mengganti style pakaiannya. Daisuke mengakhiri semuanya di pohon sakura itu. Saksi bisu kisah cinta mereka. Setelah mengakhiri semuanya, Daisuke  kemudian pergi meninggalkan Kinamori begitu saja. Terus berjalan, hingga ia hilang di tikungan jalan.
            ‘’Musim semi  tinggal menghitung hari. Hal yang paling aku nantikan di musim semi ini adalah melihat sakura yang mekar bersamamu di taman kota. Tapi ternyata kita berpisah di akhir musim salju. Tepat di hari-hari terakhir musim salju yang mampu membekukan perasaanmu padaku. Hubungan kita hanya terjadi di 1 musim.’’. Ucap Kinamori lirih.
            Sementara itu Kinamori yang masih mematung tepat dibawah pohon sakura yang ada ukiran nama mereka berdua mulai meneteskan air mata. Tapi tak lama kemudian ia menghapus kembali air matanya. Mengambil batu yang ada disekitar taman, memilihnya, dan mengambil satu yang memiliki sudut yang lancip. ‘’February 21, 2012 Daisuke ♥ Kinamori END’’. Setelah menuliskan kalimat tersebut di bawah ukiran yang dibuat Daisuke, ia segera berlari meninggalkan tempat itu.
***
Daisuke putus dengan pacarnya yang ternyata sangat egois baginya. Tanpa disengaja Daisuke dan Kinamori bertemu di taman kota di pertengahan musim semi. Daisuke melihat Kinamori yang berubah 180 ˚. Ia masih tak bisa mempercayai cewek yang dilihatnya ternyata Kinamori. Tak ada lagi rambut cepak, tak ada lagi baju-baju cowok yang melekat padanya, yang ada rambut hitam lurus panjang sebahu dan setelan manis baju cewek. Semua berubah. Ia tak pernah menyangka mantan pacarnya berubah begitu drastis. Cantik.
‘’Aku berdiri tepat dibawah pohon sakura ini. Tempat kita memulai dan aku mengakhiri semuanya. Menikmati sakura yang gugur dari tiap bagian rantingnya. Aku masih tak bisa mengepakkan sayapku untuk menjauh dari semua tentangmu. Aku tak seperti sakura yang berkembang kemudian gugur, tapi aku seperti udara yang selalu ada pada tiap detik kehidupanmu yang keberadaannya tak dapat kau lihat’’. Ucap Daisuka lirih sambil memandangi sakura yang tengah mekar di musim semi.
Begitu juga ketika ia melihat Kinamori berjalan berdua dengan seorang cowok di awal musim gugur. Mereka sangat akrab. Mereka terlihat bahagia menyaksikan bunga-bunga sakura yang berguguran. Ia tertegun. Bunga sakura itu jatuh kebawah. Ia indah. Ia teringat ketika ia mengakhiri hubungannya dengan Kinamori di akhir musim salju. Ia melepaskan bunga sakuranya kebawah, menjatuhkan dan menghilangkannya. Sudah banyak bunga sakura lain yang tumbuh dihatinya, namun hanya Kinamori yang masih tetap berada dihatinya. Cinta itu kembali muncul di awal musim gugur.
And realized I loved you in the fall
And then the cold came, the dark days
When fear crept into my mind
You gave me all your love, and all I gave you was goodbye.
... It turns out  freedom ain’t nothing but missing you
Wishing i’d realized what I had when you were mine
I go back to December, turn around and make it alright
I go back to December all the time...
                                                Taylor Swift : Back to December
Terkadang Kinamori mengirim pesan singkat padanya, sekedar menanyakan kabarnya dan kabar keluarganya. Itu membuatnya senang. Berali-kali Daisuke menyinggung masalah hubungan Kinamori dengan seseorang, tetapi Kinamori selalu berkata ‘’kami hanya teman’’. Ia fikir ia punya kesempatan.
Terlintas keinginan untuk mengembalikan semuanya seperti semua. Memulai dari awal musim salju. Ia berfikir ia pasti bisa mengembalikan semua seperti dulu. Seperti sakura yang selalu tumbuh disetiap tahunnya. Tapi ia tak menyadari. Setiap tahun sakura yang tumbuh tak pernah sama, yang sama hanyalah warna dan tempat tumbuhnya. Penyesalan itu datang. Selalu datang terlambat.
            Waktu demi waktu terus berlalu. Musim dingin datang kembali. Salju baru saja menari-nari di permukaan bumi. Berusaha menutupi permukaan kota Tokyo. Ia mulai menutupi rontokan dedaunan pohon-pohon yang tersebar di halaman rumah dan taman. Tak berapa lama permukaan taman kota yang awalnya dihiasi oleh warna eksotik dedaunan yang berubah menjadi kuning, merah, oranye yang disebut momiji itu berubah menjadi butiran-butiran putih yang berserakan di jalan-jalan.
Namun seiring waktu yang terus berganti, Kinamori masih tak mampu melupakan Daisuke. Perasaan itu masih ada, tetapi sudah sangat minim. Dan setelah hampir setahun kejadian itu berlangsung, Kinamori seakan kembali kemasa lalunya. Saat ia memutuskan memulai semuanya. Tapi itu tak berlangsung lama. Perlahan ia mencoba kembali melupakannya, akalnya kembali memegang kendali atas fikirannya. Ia akhirnya berhasil melupakan Daisuke. Ia kembali menjalani hari-hari di musim dingin dengan senang hati. Melewatinya bersama sahabatnya, Akimoto.
            Akimoto dan Kinamori. Mereka adalah seorang sahabat. Tapi persahabatan itu mulai menjadi benih-benih cinta di hati Akimoto. Kinamori sudah mengetahuinya. Tapi Kinamori tak mau membahasnya. Ia tak ingin memulai sebuah permainan baru yang menyakitkan. Terlebih Akimoto adalah sahabatnya yang mengerti tentang dirinya, yang selalu ada disaat ia suka maupun duka. Akimoto memahaminya. Tetapi ia tetap mencoba masuk kedalam hati Kinamori. Perlahan-lahan akhirnya pintu itu terbuka. Kinamori juga mulai menyukai Akimoto. Tapi pintu itu ditutupnya kembali rapat-rapat. Ia tak mengizinkan seseorangpun masuk kedalamnya.
            Bukan Akimoto namanya kalau ia langsung menyerah. Ia yakin pasti bisa masuk ke dalam hati Kinamori. Suatu saat nanti.
***
            Malam tahun baru tiba. Orang-orang menyambutnya dengan bahagia. Tak terkecuali dengan Kinamori. Tapi kali ini ia tak bersama dengan Akimoto. Akimoto pulang ke Korea Selatan, tempat ibunya berasal. Ia mempunyai darah campuran. Makanya tak heran wajahnya sangat tampan karena perpaduan dari dua negara.
            Kinamori baru saja pulang dari sebuah restoran bersama keluarganya. Mereka baru saja menikmati Mie Soba yang merupakan salah satu tradisi orang Jepang dalam menyambut tahun baru. Tradisi ini bernama Toshikoshi Soba (mie yang melewati tahun) dan melambangkan panjang umur. Baru saja ia merebahkan diri di ranjangnya. Iphonenya berdering kembali. Lantunan lagu Miley Cyrus-The Climb berbunyi nyaring. Kali ini ia tak bisa menentukan siapa yang menelponnya, karena lagu itu memang nada dering yang digunakan untuk setiap orang yang menelponnya.
            Ia mengambil Iphonenya. Tertera nama Daisuke disana. ‘’Untuk apa dia menelponku’’ gumam Kinamori. Ia mengangkat telpon itu dengan malas. Setelah berbicara dengan Daisuke sebentar, ia kemudian menutup telponnya. Daisuke mengajaknya bertemu di taman kota. Rupanya Kinamori bisa menangkap maksud dari ajakan Daisuke. Dengan gontai ia mengganti bajunya. Kemudian berangkat menuju tempat kenangan mereka.
***
            Salju di malam tahun baru. Seorang cowok duduk dengan gelisah di dekat salah satu pohon sakura. Ia memandang ke batang sakura itu. Mencari ukiran yang pernah dibuatnya satu tahun lalu. Ia menemukannya. Tetapi ada ukiran lain yang berada dibawahnya. Ia berdiri dan berjalan ke arah pohon sakura itu. Menatapnya lekat-lekat. Kemudian ia kembali ke kursi taman.
            ‘’Dia menulisnya’’. Gumamnya.
            Seseorang tiba-tiba duduk disampingnya. Cewek yang menggunakan topi yang pernah ia lihat setahun yang lalu. Cewek itu membuka topinya. Rambut panjangnya tergerai indah. Senyuman cewek itu mengembang. Senyum yang sangat lama tak diberikan cewek itu pada cowok yang pernah mengisi hatinya. Sudah lama Daisuke tak melihat senyum itu. Senyuman hangat 1 tahun lalu. Ia menginginkan semua kembali seperti dulu. Memperbaiki semua kepingan yang berceceran.
            ‘’Kau sudah datang lebih dulu rupanya’’. Ucap Kinamori.
            ‘’Ya, aku tak sabar ingin bertemu denganmu’’. Sahut Daisuke.
            ‘’Ohh ...’’. Sahut Kinamori datar.
            ‘’Hanya ber-ohh ? kenapa ini ? kenapa dia secuek ini sekarang ?’’. Gumam Daisuke dalam hati.
            ‘’Maaf, apa kau benar-benar tak punya hubungan dengan cowok musim gugur itu ?’’. Tanya Daisuke.
            ‘’Cowok musim gugur ? kenapa kau menyebutnya begitu ?’’ Sahut Kinamori ketus.
            ‘’Aku selalu melihatmu bersamanya dimusim gugur’’. Jawab Daisuke.
            ‘’Huh ! Dia sahabatku dan aku tidak suka kau menyebutnya cowok musim gugur !’’. Sahut Kinamori.
            ‘’Maafkan aku, aku hanya memastikan kau tak mempunyai hubungan apa-apa dengannya’’. Ucap Daisuke dengan tenang.
            ‘’Maksudmu apa ?’’. Tanya Kinamori.
            ‘’Maukah kau kembali padaku ? Kita akan mengulang semuanya dari awal. Aku menyesal. Maafkan aku. Aku akan memperbaiki semuanya’’. Ucap Daisuke.
            ‘’Setelah kau pergi meninggalkanku ketika aku tomboy dan kembali lagi ketika aku seperti ini?’’. Sahut Kinamori.
            ‘’Maafkan aku. Tapi aku tak menyukai cewek seperti itu. Tahukah kamu aku masih tak bisa melupakanmu ? ‘’. Ucap Daisuke.
            ‘’Aku tak mau tau. Kau hanya menyukai gadis cantik’’. Sahut Kinamori.
            ‘’Tidak seperti itu Kinamori. Aku tak seperti yang kau bayangkan’’. Ucap Daisuke.
            ‘’Bisakah kau memaafkanku ?’’. Sambung Daisuke.
            ‘’Aku sudah memaafkanmu sejak lama’’. Sahut Kinamori.
            ‘’Thanks, lalu bisakah kita mengulangnya dari awal ? Aku janji takkan mengulanginya lagi. Aku akan memperbaiki semuanya’’. Ucap Daisuke.
            ‘’Tidak ada yang perlu diulang. Perbaikilah dengan cewek lain’’. Sahut Kinamori.
            ‘’Tapi aku hanya ingin denganmu’’. Sahut Daisuke.
            ‘’Tak perlu denganku untuk memperbaiki semua itu. Itu kesalahanmu melepaskanku. Itu sebuah pelajaran bagimu, yang harus kau ingat ketika bersama cewek lain. Aku tak bisa kembali lagi. Aku tak ingin mengulangnya lagi’’. Ucap Kinamori dengan tegas.
            ‘’Jadi tak ada kesempatan kedua untukku ?’’. Ucap Daisuke memelas.
            ‘’Tidak’’. Sahut Kinamori.
            ‘’Kau tak mencintaiku lagi ?’’. Tanya Daisuke.
            ‘’Aku mencintaimu sebagai temanku’’. Sahut Kinamori.
            ‘’Pandanglah aku sebagai cowokmu, bukan temanmu’’. Ucap Daisuke.
            ‘’Sayang sekali, aku tak bisa’’. Sahut Kinamori.
            ‘’Kau berubah. Perasaan itu juga berubah. Cara bicara mu juga berubah’’. Ucap Daisuke.
            ‘’Ya, aku merubah segalanya, style dan gaya bicaraku. Perasaan itu hilang seiring berjalannya waktu’’. Sahut Kinamori sambil memperhatikan jam tangannya.
            ‘’Maaf, aku harus pulang sekarang. Sampai jumpa’’. Ucap Kinamori.
            ‘’Please, maukah kau kembali ?’’. Ucap Daisuke sambil memegang tangan Kinamori.
            ‘’Sorry, I can’t.’’. Ucap Kinamori. Kemudian ia segera beranjak dari tempat itu. Seperti dulu ketika Daisuke meninggalkannya.
            ‘’Kinamori ... ‘’. Teriak Daisuke. Semua orang disekitar mereka serentak langsung menoleh ke asal suara itu. Kinamori juga menghentikan langkahnya. Ia menoleh kebelakang.
            ‘’Aku tahu kau kesal. Aku minta maaf. Aku masih berharap kau kembali’’. Teriak Daisuke.
            Kinamori hanya tersenyum. Ia membalikkan tubuhnya kembali. Kemudian menghilang di balik tikungan. Kristal bening itu kembali keluar. Tapi ia segera menghapusnya. Ia yakin apa yang dilakukannya tadi adalah hal yang terbaik.
            ‘’Maafkan aku Daisuke ...’’. Ucapnya pelan. Kemudian ia segera bergegas menuju rumahnya.
            Daisuke hanya terdiam mematung. Orang-orang yang menyaksikan adegan mereka kembali sibuk dengan orang-orang yang mereka sayangi. Tanpa disadarinya air bening itu menetes dari matanya. Ia segera menghapusnya. Ia memegang ukiran di pohon sakura itu. Tersenyum kembali, kemudian segera beranjak pergi dari tempat itu.
            ‘’Aku tahu perasaanmu 1 tahun yang lalu, mungkin lebih sakit dari ini. Terima kasih untuk waktu dan kenangannya malam ini. Desember tahun lalu takkan pernah kembali lagi’’. Ucap Daisuke pada dirinya sendiri.
            Sakura itu menjadi saksi bisu awal pertemuan mereka, awal kisah cinta mereka, dan akhir kisah cinta mereka.
            Maybe this is wishful thinking
                Probably mindless dreaming
                But if we loved again, I swear I’d love you right
                I’d go back in time and change it, but I can’t
                So if the cain is on your door, I understand
                                So this is me swallowing my pride
                                Standing in front of you, saying I’m sorry for that night
                                And I go back to December all the time...
                                                Taylor Swift : Back to December


Kamis, 03 Januari 2013

Back to December



Musim dingin tiba. Salju baru saja menari-nari di permukaan bumi. Berusaha menutupi permukaan kota Tokyo. Ia mulai menutupi rontokan dedaunan pohon-pohon yang tersebar di halaman rumah dan taman. Tak berapa lama permukaan taman kota yang awalnya dihiasi oleh warna eksotik dedaunan yang berubah menjadi kuning, merah, oranye yang disebut Momiji itu berubah menjadi butiran-butiran putih yang berserakan di jalan-jalan.
‘’ Kinamori, salju mulai turun, ayo pulang’’. Ucap seorang remaja laki-laki pada perempuan disampingnya.
‘’Hai1, ayo pulang. Sumimasen, osewani narimasu 2’’. Ucap gadis itu.
Mereka pergi meninggalkan taman kota. Selama perjalanan hanya ada hening diantara mereka. Berjalan dalam fikiran mereka masing-masing. Lama hening menguasai mereka, hingga mereka berpisah di perempatan jalan.
‘’Ja, mata ashita3’’. Ucap Akimoto memecah hening diantara mereka.
‘’Ya, nagai koto o-jama itashimashita4 Akimoto’’. Sahut Kinamori.
‘’Nope5, bye’’. Ucap Akimoto.
Kinamori hanya mengangguk. Ia melanjutkan langkahnya. Sementara Akimoto hanya bisa menghela nafas melihat sikap sahabatnya begitu.
***
‘’Aku lelah dengan semua ini. Kenapa harus mengingatmu lagi ?. Desember menyebalkan’’. Ucap Kinamori sambil menggerutu.
‘’Tak bisakah aku bahagia di bulan Desember ? Huh, kenapa harus kamu dan kamu lagi ?. Ucapnya lagi.
Kinamori masih saja terdiam di salah satu sudut ranjangnya. Memeluk kedua lututnya dengan erat. Matanya masih sembab. Suaranya masih parau. Tak lama kemudian ia merebahkan badannya ke ranjang. Ia masih menangis, butiran bening masih mengalir dari dua mata indahnya dengan intensitas rendah. Ia mengambil selimut, membungkus seluruh badannya dengan selimut. Tertidur. Tapi sebelum ia tertidur, satu kalimat keluar dari mulutnya. ‘’Aku bisa melupakanmu, ayo kembali seperti bulan-bulan kemarin saat aku bisa melupakannya !’’.
Perasaan itu masih ada, tetapi sudah sangat minim sekali. Dan setelah hampir setahun kejadian itu berlangsung, Kinamori seakan kembali kemasa lalunya. Saat ia memutuskan memulai semuanya.
Baby I was naive, got lost in your eyes.
And never really had a chance.
My mistake, I didn’t know to be in love.
You had to fight to have the upper hand.
I had so many dreams about you and me.
Happy endings, well now i know.
I’m not a princess, this ain’t a fairytale.
Taylor Swift : White Horse
Sementara itu di kamar yang berbeda. Seorang remaja laki-laki nampak memandangi foto berbingkai figura putih dengan hiasan kupu-kupu ungu yang selalu setia ada di meja belajarnya. Ia tersenyum, tapi sesaat raut wajahnya berubah menjadi sedih. Ia menyandarkan tubuhnya ke kursi sambil menatap  foto itu lekat-lekat.
‘’Andai saja kamu bisa mencintaiku dan melupakannya, aku akan dengan senang hati menghapuskan air mata itu dari wajahmu. Tak bisakah kau beri aku sedikit celah untuk menggantikannya ? Kenapa kau masih mencintainya selama ini, padahal dia sudah memutuskanmu karena gayamu yang tomboy? Hanya aku yang bisa menerimamu apa adanya, kenapa tidak aku ?’’. Ucap remaja laki-laki itu pelan.
‘’Walaupun begitu, aku takkan berhenti mendekatimu, walaupun kamu hanya menganggapku sahabat’’. Sambungnya setelah beberapa lama ia terdiam.
Cowok itu meletakkan kembali foto itu di mejanya, tepat disamping setangkai mawar merah yang mulai layu. Ia memandangi cincin yang melingkar dijari manisnya. Tersenyum. Kemudian melangkahkan kakinya menuju ranjang. Ia mengambil boneka doraemon yang berhiaskan bros kupu-kupu di kepalanya. Memeluknya, dan tidur.
***
#December 19, 2011
Sepasang remaja itu tengah bercanda gurau di taman. Ia tak menghiraukan seberapa dingin salju yang turun menimpa mereka. Asap mulai keluar ditiap hembusan nafas mereka. Tapi mereka tak sedikitpun merasa kedinginan.
‘’Mori, do you want to be my girlfriend ?’’. Ucap cowok bernama Daisuke.
‘’Yes, i want ...’’. Sahut gadis itu.
Daisuke langsung memeluk Kinamori dengan erat seakan tak ingin kehilangannya. Musim salju bagaikan musim semi untuk mereka. Tak ada keluh kesah dingin diantara mereka, yang ada hanyalah tawa dan senyum bahagia antara kedua remaja itu.
Daisuke mengambil pisau kecil yang selalu ia bawa di sakunya. Mengukir sesuatu di salah satu pohon sakura. ‘’December 19, 2011 Daisuke ♥ Kinamori’’. Ia mengukir kalimat itu dengan sangat indah. Kinamori hanya diam tersenyum membaca tulisan itu.
‘’Buat apa kamu ukir tulisan itu disini ?’’. Tanya Kinamori dengan polosnya.
‘’Ini sebagai kenangan kita tentang hari ini. Jika nanti kita berpisah, dan saling rindu, kita bisa datang kesini untuk melepas rindu. Mengerti kan sweety?’’. Ucap Daisuke sambil menyentuh dagu lancip pacarnya.
‘’Hai, Suteki desu ne6’’. Ucap Kinamori sambil menyentuh ukiran yang baru saja dibuat Daisuke.
‘’For you’’. Ucap Daisuke sambil memegang bahu Kinamori.

#February 21, 2012
‘’Gomen nasai7, kita sampai disini saja’’. Ucap Daisuke pelan.
‘’Mengapa ?’’. Jawab Kinamori yang sudah berganti style menjadi gadis tomboy sejak sebulan yang lalu. Ia berusaha terlihat tegar.
‘’Aku menyukai seseorang ... Hatiku bukan untukmu lagi’’. Ucap Daisuke berhati-hati.
‘’Oh, Sou desu ka8... ’’. Sahut Kinamori pelan.
‘’O genki desu ka? 9 , kamu terlihat pucat’’. Tanya Daisuke pada mantan pacarnya itu ketika melihat ternyata keadaan mantan pacarnya tak sebaik biasanya.
‘’O kage desu10 , tak usah mengkhawatirkan aku’’. Sahut Kinamori datar.
‘’Hai, gomen nasai, aku ada urusan sekarang, aku pulang duluan, iterasshai11 sweety’’. Ucap Daisuke. Ia kemudian pergi meninggalkan Kinamori begitu saja. Terus berjalan, hingga ia hilang di tikungan jalan.
Sementara itu Kinamori yang masih mematung tepat dibawah pohon sakura yang ada ukiran nama mereka berdua mulai meneteskan air mata. Tapi tak lama kemudian ia menghapus kembali air matanya. Mengambil batu yang ada disekitar taman, memilihnya, dan mengambil satu yang memiliki sudut yang lancip. ‘’February 21, 2012 Daisuke ♥ Kinamori END’’. Setelah menuliskan kalimat tersebut di bawah ukiran yang dibuat Daisuke, ia segera berlari meninggalkan tempat itu.
‘’Musim semi  tinggal menghitung hari. Hal yang paling aku nantikan di musim semi ini adalah melihat sakura yang mekar bersamamu di taman kota. Tapi ternyata kita berpisah di akhir musim salju. Tepat di hari-hari terakhir musim salju yang mampu membekukan perasaanmu padaku. Hubungan di 1 musim.’’

#Flashback End
***
#Daisuke’sFlashback
‘’Aku berdiri tepat dibawah pohon sakura itu, tempat kita bertemu pertama kalinya. Tempat kita memulai dan aku mengakhiri semuanya. Menikmati sakura yang gugur dari tiap bagian rantingnya. Aku masih tak bisa mengepakkan sayapku untuk menjauh dari semua tentangmu. Aku tak seperti sakura yang berkembang kemudian gugur, tapi aku seperti udara yang selalu ada tiap detik kehidupanmu yang keberadaannya tak dapat kau lihat’’.
Daisuke putus dengan pacarnya yang ternyata sangat egois baginya. Tanpa disengaja Daisuke dan Kinamori bertemu di taman kota. Daisuke melihat Kinamori yang berubah 180 ˚. Ia masih tak bisa mempercayai apa yang dilihatnya ternyata Kinamori. Tak ada lagi rambut cepak, tak ada lagi baju-baju cowok yang melekat padanya, yang ada rambut hitam lurus panjang sebahu dan setelan manis baju cewek. Semua berubah. Ia tak pernah menyangka mantan pacarnya yang masih disayanginya berubah begitu drastis. Cantik.
Begitu juga ketika ia melihat Kinamori berjalan berdua dengan seorang cowok di awal musim gugur. Mereka sangat akrab. Mereka terlihat bahagia menyaksikan bunga-bunga sakura yang berguguran. Ia tertegun. Bunga sakura itu jatuh kebawah. Ia indah. Ia teringat ketika ia mengakhiri hubungannya dengan Kinamori di akhir musim salju. Ia melepaskan bunga sakuranya kebawah, menjatuhkan dan menghilangkannya. Sudah banyak bunga sakura lain yang tumbuh dihatinya, namun hanya Kinamori yang masih tetap berada dihatinya. Cinta itu kembali muncul di awal musim gugur.
And realized I loved you in the fall
And then the cold came, the dark days
When fear crept into my mind
You gave me all your love, and all I gave you was goodbye.
... It turns out  freedom ain’t nothing but missing you
    Wishing i’d realized what I had when you were mine
    I go back to December, turn around and make it alright
    I go back to December all the time...
Taylor Swift : Back to December
Terkadang Kinamori mengirim pesan singkat padanya, sekedar menanya kabarnya dan kabar keluarganya. Itu membuatnya senang. Berali-kali Daisuke menyinggung masalah hubungan Kinamori dengan seseorang, tetapi Kinamori selalu berkata ‘’kami hanya teman’’. Ia fikir ia punya kesempatan.
Terlintas keinginan untuk mengembalikan semuanya seperti semua. Memulai dari awal musim salju. Ia berfikir ia pasti bisa mengembalikan semua seperti dulu. Seperti sakura yang selalu tumbuh disetiap tahunnya. Tapi ia tak menyadari. Setiap tahun sakura yang tumbuh tak pernah sama, yang sama hanyalah warna dan tempat tumbuhnya.
Penyesalan itu datang. Selalu datang terlambat.
#Daisuke’sFlashbackEnd
***
Deringan lagu Miley Cyrus-Right Here terdengar nyaring dari Iphone Kinamori yang bersemayam di atas meja belajarnya. Nada dering itu khusus digunakan untuk sahabatnya yang selalu menemaninya. Siapa lagi kalau bukan Akimoto. Dengan semangat ia meraih ponsel itu dan menjawabnya. Tak peduli dinginnya pagi yang menusuk tulangnya.
‘’Moshi12 ... ‘’. Ucap Akimoto diseberang sana.
‘’Moshi... Ohayou gozaimasu13 Akimoto ...’’. Ucap Kinamori dengan semangat.
‘’Ohayou gozaimasu Kinamori, ogenki desu ka14, aku khawatir denganmu, kemarin kamu terlihat sangat sedih’’. Sahut Akimoto.
‘’Heiki desu15, kamu terlalu mengkhawatirkanku’’. Sahut Kinamori.
‘’Syukurlah...’’. Sahut Akimoto.
Mereka adalah seorang sahabat. Tapi persahabatan itu mulai menjadi benih-benih cinta di hati Akimoto. Kinamori sudah mengetahuinya. Tapi Kinamori tak mau membahasnya. Ia tak ingin memulai sebuah permainan baru yang menyakitkan. Terlebih Akimoto adalah sahabatnya yang mengerti tentang dirinya, yang selalu ada disaat ia suka maupun duka. Akimoto memahaminya. Tetapi ia tetap mencoba masuk kedalam hati Kinamori. Perlahan-lahan akhirnya pintu itu terbuka. Kinamori juga mulai menyukai Akimoto. Tapi pintu itu ditutupnya kembali rapat-rapat. Tak mengizinkan seseorangpun masuk kedalamnya.
Bukan Akimoto namanya kalau ia langsung menyerah. Ia yakin pasti bisa masuk ke dalam hati Kinamori. Suatu saat nanti.
***
Malam tahun baru tiba. Orang-orang menyambutnya dengan bahagia. Tak terkecuali dengan Kinamori. Tapi kali ini ia tak bersama dengan Akimoto. Akimoto pulang ke Korea Selatan, tempat ibunya berasal. Ia mempunyai darah campuran. Makanya tak heran wajahnya sangat tampan karena perpaduan dari dua negara.
Kinamori baru saja pulang dari sebuah restoran bersama keluarganya. Mereka baru saja menikmati Mie Soba yang merupakan salah satu tradisi orang Jepang dalam menyambut tahun baru. Tradisi ini bernama Toshikoshi Soba (mie yang melewati tahun) dan melambangkan panjang umur. Baru saja ia merebahkan diri di ranjangnya. Iphonenya berdering kembali. Lantunan lagu Miley Cyrus-The Climb berbunyi nyaring. Kali ini ia tak bisa menentukan siapa yang menelponnya, karena lagu itu memang nada dering yang digunakan untuk setiap orang yang menelponnya.
Ia mengambil Iphonenya. Tertera nama Daisuke disana. ‘’Untuk apa dia menelponku’’ gumam Kinamori. Ia mengangkat telpon itu dengan malas.
‘’Moshi ...’’. Ucap Daisuke diseberang sana.
‘’Moshi, ada apa ?’’. Sahut Kinamori singkat.
‘’Kau punya waktu ?’’. Tanya Daisuke.
‘’Ya, kenapa ?’’. Sahut Kinamori singkat.
‘’Maukah kau bertemu denganku malam ini ?’’. Tanya Daisuke.
‘’Ya, dimana dan kapan ?’’. Sahut Kinamori.
‘’Dibawah sakura yang tertulis nama kita, sekarang...’’. Ucap Daisuke.
‘’Hmm, oke, Konbanwa16’’. Ucap Kinamori.
‘’Ya ...’’. Sahut Daisuke.
Rupanya Kinamori bisa menangkap maksud dari ajakan Daisuke. Dengan gontai ia mengganti bajunya. Kemudian berangkat menuju tempat kenangan mereka.
I was a dreamer before you went and let me down.
Now it’s too late for you and your white horse.
To come around.
Taylor Swift : White Horse
***
Salju di malam tahun baru. Seorang cowok duduk dengan gelisah di dekat pohon sakura. Ia memandang ke batang sakura itu. Mencari ukiran yang pernah dibuatnya satu tahun lalu. Ia menemukannya. Tetapi ada ukiran lain yang berada dibawahnya. Ia berdiri dan berjalan ke arah pohon sakura itu. Menatapnya lekat-lekat. Kemudian ia kembali ke kursi taman.
‘’Dia menulisnya’’. Gumamnya.
Seseorang tiba-tiba duduk disampingnya. Cewek yang menggunakan topi yang pernah ia lihat setahun yang lalu. Cewek itu membuka topinya. Rambut panjangnya tergerai indah. Senyuman cewek itu mengembang. Senyum yang sangat lama tak diberikan cewek itu pada cowok yang pernah mengisi hatinya. Sudah lama Daisuke tak melihat senyum itu. Senyuman hangat 1 tahun lalu. Ia menginginkan semua kembali seperti dulu. Memperbaiki semua kepingan yang berceceran.
‘’Kau sudah datang lebih dulu rupanya’’. Ucap Kinamori.
‘’Ya, aku tak sabar ingin bertemu denganmu’’. Sahut Daisuke.
‘’Ohh ...’’. Sahut Kinamori datar.
‘’Hanya ber-ohh ? kenapa ini ? kenapa dia secuek ini sekarang ?’’. Gumam Daisuke dalam hati.
‘’Shitsurei desuga 17, apa kau benar-benar tak punya hubungan dengan cowok musim gugur itu ?’’. Tanya Daisuke.
‘’Cowok musim gugur ? kenapa kau menyebutnya begitu ?’’ Sahut Kinamori ketus.
‘’Aku selalu melihatmu bersamanya dimusim gugur’’. Jawab Daisuke.
‘’Huh ! Dia sahabatku dan aku tidak suka kau menyebutnya cowok musim gugur !’’. Sahut Kinamori.
‘’Gomen nasai, aku hanya memastikan kau tak mempunyai hubungan apa-apa dengannya’’. Ucap Daisuke dengan tenang.
‘’Maksudmu apa ?’’. Tanya Kinamori.
‘’Maukah kau kembali padaku ? Kita akan mengulang semuanya dari awal. Aku menyesal. Maafkan aku. Aku akan memperbaiki semuanya’’. Ucap Daisuke.
‘’Setelah kau pergi meninggalkanku ketika aku tomboy dan kembali lagi ketika aku seperti ini?’’. Sahut Kinamori.
‘’Maafkan aku. Tapi aku tak menyukai cewek seperti itu. Tahukah kamu aku masih tak bisa melupakanmu ? ‘’. Ucap Daisuke.
‘’Aku tak mau tau. Kau hanya menyukai gadis cantik’’. Sahut Kinamori.
‘’Tidak seperti itu Kinamori. Aku tak seperti yang kau bayangkan’’. Ucap Daisuke.
‘’Bisakah kau memaafkanku ?’’. Sambung Daisuke.
‘’Aku sudah memaafkanmu sejak lama’’. Sahut Kinamori.
‘’Arigatou, lalu bisakah kita mengulangnya dari awal ? Aku janji takkan mengulanginya lagi. Aku akan memperbaiki semuanya’’. Ucap Daisuke.
‘’Tidak ada yang perlu diulang. Perbaikilah dengan cewek lain’’. Sahut Kinamori.
‘’Tapi aku inginnya denganmu’’. Sahut Daisuke.
‘’Tak perlu denganku untuk memperbaiki semua itu. Itu kesalahanmu melepaskanku. Itu sebuah pelajaran bagimu, yang harus kau ingat ketika bersama cewek lain. Aku tak bisa kembali lagi. Aku tak ingin mengulangnya lagi’’. Ucap Kinamori dengan tegas.
‘’Jadi tak ada kesempatan kedua untukku ?’’. Ucap Daisuke memelas.
‘’Tidak’’. Sahut Kinamori.
‘’Kau tak mencintaiku lagi ?’’. Tanya Daisuke.
‘’Aku mencintaimu sebagai temanku’’. Sahut Kinamori.
‘’Pandanglah aku sebagai cowokmu, bukan temanmu’’. Ucap Daisuke.
‘’Zannen desu18, aku tak bisa’’. Sahut Kinamori.
‘’Kau berubah. Perasaan itu juga berubah. Cara bicara mu juga berubah’’. Ucap Daisuke.
‘’Ya, aku merubah segalanya, style dan gaya bicaraku. Perasaan itu hilang seiring berjalannya waktu’’. Sahut Kinamori sambil memperhatikan jam tangannya.
‘’Gomen nasai, aku harus pulang sekarang. Ja, mata19. Konbanwa’’. Ucap Kinamori.
‘’Please, maukah kau kembali ?’’. Ucap Daisuke sambil memegang tangan Kinamori.
‘’Sorry, I can’t.’’. Ucap Kinamori. Kemudian ia segera beranjak dari tempat itu. Seperti dulu ketika Daisuke meninggalkannya.
‘’Kinamori ... ‘’. Teriak Daisuke. Semua orang disekitar mereka serentak langsung menoleh ke asal suara itu. Kinamori juga menghentikan langkahnya. Ia menoleh kebelakang.
‘’Aku tahu kau kesal. Aku minta maaf. I still love you. Aku masih berharap kau kembali’’. Teriak Daisuke.
Kinamori hanya tersenyum. Ia membalikkan tubuhnya kembali. Kemudian menghilang di balik tikungan. Kristal bening itu kembali keluar. Tapi ia segera menghapusnya. Ia yakin apa yang dilakukannya tadi adalah hal yang terbaik.
‘’I’m sorry Daisuke ...’’. Ucapnya pelan. Kemudian ia segera bergegas menuju rumahnya.
And there you are on knees
Begging for forgiveness, begging for me
Just like I always wanted, but I’m so sorry ...
Cause I’m not your princess, this ain’t a fairytale
I’m gonna find someone someday
Who might actually treat me well
This is a big world, that was a small town
There ini my rearview mirror dissappearing now
And it’s too late for you and your white horse
To catch me now
Taylor Swift : White Horse
Daisuke hanya terdiam mematung. Orang-orang yang menyaksikan adegan mereka kembali sibuk dengan orang-orang yang mereka sayangi. Tanpa disadarinya air bening itu menetes dari matanya. Ia segera menghapusnya. Ia memegang ukiran di pohon sakura itu. Tersenyum kembali, kemudian segera beranjak pergi dari tempat itu.
‘’Aku tahu perasaanmu 1 tahun yang lalu, mungkin lebih sakit dari ini. Terima kasih untuk waktu dan kenangannya malam ini. Desember tahun lalu takkan pernah kembali lagi’’. Ucap Daisuke pada dirinya sendiri.
Sakura itu menjadi saksi bisu awal pertemuan mereka, awal kisah cinta mereka, dan akhir kisah cinta mereka.
Maybe this is wishful thinking
Probably mindless dreaming
But if we loved again, I swear I’d love you right
I’d go back in time and change it, but I can’t
So if the cain is on your door, I understand
So this is me swallowing my pride
Standing in front of you, saying I’m sorry for that night
And I go back to December all the time
Taylor Swift : Back to December


Translate :
1. Hai : Ya
2. Sumimasen, osewani narimasu : Maaf telah merepotkan anda
3. Ja, mata ashita : Sampai jumpa besok
4. Nagai koto o-jama itashimashita : Terima kasih atas waktunya
5. Nope : No Problem, artinya tak masalah.
6. Suteki desu ne : Indah ya...
7. Gomen nasai : Maafkan saya
8. Sou desu ka... : Jadi begitu...
9. O genki desu ka ? : Apa kamu sehat ?
10. O kage desu : Aku sehat-sehat saja (jawaban dari O genki desu ka)
11. Iterasshai : hati-hati dijalan
12. Moshi : Hallo
13. Ohayou gozaimasu : Selamat pagi
14. Ogenki desu ka ? : Apa kabar
15. Heiki desu : Saya baik-baik saja
16. Konbanwa : Selamat malam
17. Shitsurei desuga : Permisi/maaf (diucapkan sebelum bertanya tentang hal pribadi)
18. Zannen desu : Sangat disayangkan
19. Ja, mata : Sampai jumpa