Title : Gotta be You
Author : Niken Kusumawardani
Casts : All member One Direction,
Nabila JKT48 as Nabila, Nick Clough (teman masa kecil Harry)
Length : Series (On Writing)
Genre : Romance
Rating : T
Disclaimer : Seluruh casts dalam
ff ini sepenuhnya adalah milik mereka sendiri. Tetapi isi dan ide dalam cerita
ini murni imajinasi author.
Chapter 1 : The First
Meet
#Nabila’s
PoV
‘’Akhirnya sampai juga di sini.
Welcome to London.” Ucapku dalam hati.
Aku yang tiba-tiba merasa kehausan
langsung melangkahkan kakiku ke arah kantin di bandara.
BRUKKK
!!!
Aku tertabrak seseorang. Dan yang
parahnya orang itu atau yang tepatnya cowok itu tidak terjatuh. Tetapi aku yang
terjatuh. Laki-laki itu kemudian mengulurkan tangannya. Aku menyambutnya dan kemudian
melihat wajahnya. Wajahnya putih dan dia memakai kacamata hitam dan kumis tebal.
Tingginya kurang lebih 175 cm.
“Sorry.” Ucapnya pelan.
“No problem.” Sahutku sambil
tersenyum.
“Are you ok ?.” Tanya cowok itu
lagi.
“Yes, umm sorry I have to go now.”
Ucapku sambil berlalu dari hadapan cowok itu.
Aku segera melangkahkan kakiku ke
kantin. Aku sangat haus. Tetapi rupanya cowok itu mengikutiku sambil membawa
sesuatu ditangannya.
“Is yours?.” Katanya sambil
menunjukkan sebuah gelang.
“Yes, this is mine, umm where did
you get it ?” Sahutku pelan.
“You dropped it earlier.” Ucapnya
sambil tersenyum. Tiba-tiba saja aku ingat senyum ini sangat familiar dimataku.
Dan aku berusaha mengingat siapa dia.
“Thanks. . .umm, you Zayn Malik ?”
Ucapku pelan penuh keragu-raguan
“Yes, i am.” Ucapnya sambil melepas
kacamata hitam dan kumis palsunya.
“Your name ?”
“I’m Nabila, Directioner from
Indonesia. ” Sahutku pelan.
“I do’nt think I'd see you
as beautiful fans here.”
“Why you use that ?” Ucapku sambil menunjuk
pada kumis yang berada ditangannya.
“I wan’t to see a girl scream in
front of me at this place.” Sahutnya ringan.
“Okay, i have to go now, see ya “
Ucapnya sambil tersenyum.
Aku hanya diam membeku. Aku tidak
menyangka aku bertemu dengan idolaku disini, dibandara ini. Entah kenapa aku
tadi tidak berteriak histeris seperti directioner lainnya. Mungkin aku tadi
terkesan cuek dengan idolaku sendiri. Ahh . . . betapa bodohnya aku.
Mungkin tadi hanya keberuntunganku.
Tapi aku tetap berharap akan bertemu dia kembali dilain waktu. Aku tidak akan
menyia-nyiakan pertemua kedua itu. Pasti.
Oh ya, namaku Nabila Tryne. Umurku
17 tahun.Mungkin namaku agak aneh ya ? Aku campuran Indonesia-Belanda. Kakek
dari pihak ibuku berasal dari Belanda. Tetapi ayahku murni orang Indonesia.
Warna kulitku tidak seputih warna kulit orang Belanda. Rambutku pun tidak
sehitam orang Indonesia. Dan aku bisa dibilang pendek untuk kalangan orang
Eropa untuk seusiaku. Hanya 157 cm !
Aku kesini untuk menikmati liburan
kenaikan kelas. Aku ke London sendirian karena mamah dan papah sibuk dengan
pekerjaannya. Di London aku akan tinggal di rumah sepupuku Nick. Seorang
mahasiswa jurusan informatika.
#Zayn’s
PoV
Sepulang dari tour album Take Me
Home, kami memutuskan untuk pulang sendiri-sendiri. Aku sudah tidak sabar untuk
bertemu dengan keluargaku. Menjadi seorang boyband yang sedang naik daun memang
mengharuskanku berpisah beberapa hari bahkan beberapa minggu dengan keluargaku.
Tetapi inilah pekerjaanku, dan aku menikmatinya.
Aku terlalu terburu-buru hingga
tanpa sengaja aku menabrak seorang gadis. Kalau dilihat-lihat sepertinya dia
adalah gadis timur. Lumayan mungil sih orangnya. Mungki tingginya cuma 157 cm.
Tapi senyumnya itu manis sekali. Ia cantik secara natural. Tidak seperti gadis-gadis
barat yang umumnya suka menggunakan make up tebal. Dan yang perlu dicatat
baik-baik dia seorang directioner yang cuek. Aku masih tak menyangka ada
directioner yang tidak bersikap histeris saat bertemu denganku. Dan itu
membuatku penasaran dengan dirinya. Aku ingin berbicara banyak dengannya. Tapi
aku harus segera pergi. The boys sudah berjanji akan mengunjungi teman kami,
sekaligus sahabat kecilnya Harry, Nick di Holmes Chapel. Aku membalikkan badan
dan segera memasang topi jaket, kaca mata hitam, dan kumis palsu. Aku tak ingin
gadis-gadis itu –Read : Directioner- berteriak histeris di bandara. Kemudian
aku segera melangkah pergi meninggalkan gadis timur itu. Tapi sebelum aku
menghilang dibalik tikungan ruangan di bandara aku menoleh kebelakangku untuk
melihat wajah gadis itu sekali lagi.
Namun, tidak ada apapun disana
selain pelayan kantin yang sedang sibuk menata snack dan minuman ringan di rak.
Gadis cantik itu telah pergi.
Note :
Sebenarnya cerita ini adalah editan dari cerita sebelumnya Summer Love
karena ada perubahan ide cerita serta tokoh-tokoh yang ada didalamnya jadinya inilah hasilnya. Memang gak jauh-jauh amet perubahannya untuk chapter ini, tapi di chapter selanjutnya terasa banget. Terus masalah judul juga diubah karena beberapa pertimbangan. Nah kalo masalah cover dan quotesnya itu karna ada masukan dari beberapa temen, pokoknya gitu lah *.*
happy reading yaaa . . .tunggu part selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih sudah meninggalkan komentar di artikel ini ...
salam blogger ^^